CARILAH JALAN TERANG DALAM HIDAYAH-NYA. ~ BELAJAR DAN BERKARYA DEMI LII'I LAA-I KALIMATILLAH

CARILAH JALAN TERANG DALAM HIDAYAH-NYA.

(sungguh keniscayaan) yang dicari adalah orang yang dapat menunjukkan perihal "hidayah" supaya berada didalam shiratal mustaqiim-NYA. Tempatkan kami pada jalan shiratal mustaqiim Engkau, inilah yang selalu di mohon pada setiap kali kita sebagai umat islam dalam menjalankan sholat. Shirat, petunjuk dari Guru kami dalam sebuah sanad silsilah kait mengikat sambung “gulowentah” sama sekali tidak terputus dan tanpa jeda, maknanya adalah tempat atau jalan yang jalurnya jelas menuju kepada tempat lapang, bagai aliran sungai yang mengalir menuju kepastian ke LAUTAN.


Jadi shiratal mustaqima adalah jalan lurus dalam makna hidayah cahaya terang yang menerangi hidup dan kehidupan (berdunia) sehingga dalam tempat istiqamah, bertempat tinggal didalam INGATAN rasa hati kepada Diri Tuhannya - yang ditetapkan didalam rasa hati nuraninya adalah DIA Dzatullah, tempat begantunya, tempat tujuan hidupnya, karena telah mengenali-Nya, IMANNYA TIDAK DALAM KEPRASANGKAAN, DAN KIRA-KIRA.

Sehingga menjadi orang yang dalam kelapangan dada, nyegara, pikiran positip, sikap terbuka, jauh dari watak perilaku dan sikap-sikap tertutup, jumud kaku, beku dan fanatik akibat berbangga-bangga pada diri kelompok golongan.

SELALU MEMOHON BELAS KASIH DAN PERTOLONGAN-NYA, SADAR SEBAGAI HAMBA YANG FEQIR.

sebab jelas Allah tidak suka kepada mereka yang berbangga-bangga pada kelompok dan golongan yang mengakibatkan tertutup. Dan shiratal ladziina ‘amta alaihim, jalannya orang yang telah jelas dan pasti berada didalam anugerah Engkau (yakni kepastian dalam butiran keimanan) berarti jelas adanya “seseorang” -bi-idznillah atau bi-idzni Rabbika, yang jelas-jelas berada diantara kita yang berada didalam shiratal mustaqim itu. - dengan sannad yang jelas dan terang dalam hujatul mubin.

Maka “wattabi’ sabila “MANanaba” ilaiya, carilah jalan ORANG, (ayatnya adalah "man" yakni orang, sedang kalau masa lalu namanya adalah mayyit).

Maka akan terbuka dan berfungsi rasa hati nurani kepada kasunyatan hidup, makna dan nilai-nilai kehidupan, tidak diliputi oleh keragu-raguan, tidak diliputi oleh katanya-katanya dari katanya, tidak diliputi oleh prasangka-prasangka.

SESUNGGUHNYA KEADAAN YANG CARUT MARUT, DAN AKAN TERUS MENGGEROGOTI DAN TERJADI DEKADENSI MULTI DIMENSIONAL DISEBABKAN KARENA TIDAK TERIDENTIFIKASINYA UNSUR-UNSUR PENCIPTAAN, SEHINGGA ADALAH KEMUSKILAN MELAKUKAN PENATAAN, SEBAB PENTAAN DIMULAI DARI MENGENAL.... APAPUN ITU.
INTI KEBENARAN ADALAH MENGENAL

Sehingga banyak retorika adalah alih-alih keraguan dan keprasangkaannya.


Informasi lebih lengkap dalam bentuk slide dan videonya, silakan klik tautan dibawah ini :👇

👉 https://slides.com/eddysubagiyo/deck/fullscreen
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

Popular Posts