1. “SYUKUR MENERIMA SERUAN SANG PENYERU” ~ BELAJAR DAN BERKARYA DEMI LII'I LAA-I KALIMATILLAH

1. “SYUKUR MENERIMA SERUAN SANG PENYERU”

“PERILAKU SYUKUR DAN BUKTI BERSHOLAWAT: “DALAM PERILAKU MEMBUKA, TERBUKA, LAPANG DADA, NYEGORO, SALING TOLONG MENOLONG, SALING MEMAKLUMI, SALING MEMBANTU, MEMBANGUN KEMASLAHATAN, MEMAKMURKAN BUMI MILIK ALLAH, MEMBANGUN, MENGEMBANGAKAN SIFAT, WATAK, DAN PERILAKU RESPON, TANGGAP DAN PEDULI  SEHARUSNYA, TIDAK TERHALANGI OLEH PERBEDAAN APAPUN: PERBEDAAN FAHAM, PERBEDAAN SUKU DAN BAHASA, PERBEDAAN ADAT ISTIADAT, PERBEDAAN KEYAKINAN BAHKAN PERBEDAAN AGAMA”.


“Syukur adalah terbuka lapang dada nyegoro, laut tetap suci dan mensucikan, tidak akan berubah menjadi najis. Dan makhluk hidup ikan yang dikeluarkan oleh laut semuanya halal, sekalipun bangkainya. Dan bangkai yang dimasukkan kedalam laut, misalnya, bangkai kerbau atau sapi maka, tidak akan merubah air laur berubah menjadi najis, air laut tetap suci mensucikan walau tidak akan merubah bangkai sapi atau kerbaunya menjadi halal, bahkan, walaupun bangkai yang dibuang kedalam laut adalah bangkai babi dan anjing sekalipun, tetap tidak akan merubah air laut menjadi najis, walau babi dan anjingnya tetap tidak berubah menjadi suci dan halal”

“Orang yang berada didalam syukur akan membangun kebersamaan dan kekeluargaan, menjaga dan meningkatkan perilau sosial yang tinggi, dan komunikatif, terbuka dan lapang dada, dengan perilaku saling menghargai, menghormati dan kuat dalam permakluman sehingga saling memaklumi dan perbedaan tidak menjadi penghalang dalam penerimaan masukan, saran, nasehat bahkan kritik apalagi jika hal itu kebenaran dengan hujah yang jelas bagi akal pikiran dan kejernihan hati. Dengan bersyukur yakni dengan kuat menerima seruan, walau sang penyeru dari latar belakang yang berbeda yang tidak sepaham dan sekeyakinan semua demi kebeningan hati dan kejernihan pemikiran”

“Seseorang yang menjadi “apapun” jika tertutup, menutup diri karena arogansinya, karena kesombongannya, karena gengsinya, karena telah merasa cukupnya, karena semucinya, karena pandainya dan diaku kepintarannya karena darah birunya, jangan berharap akan dapat berkembang dan maju. Setiap hari sholat dan berdo’a sing dawane ngalahke sepur kereta api..... supaya rezkinya ditambah-tambah supaya usahanya sukses, supaya produksinya meningkat namun tidak disertai terbuka, lapang dada, pikiran jernih dan dingin, hati lunak, bersih dan bening maka, ini menjadi katagori sifat-sifat kekufuran, yakni tertutup, menutup maka ditutup”
“Orang yang kufur adalah mereka yang tertutup mengenai kebenaran Al-Haq min Rabbika, yang hanya berorientasi pada material dunia, hanya berorientasi pada lahiriyah dan nafsi-nafsi”

“Keberadaan langi dan bumi semua adalah milik Allah, disinilah kita menginjakkan kaki, disinilah kita hidup, disinilah kita berkembang biak, disinilah kita lahir, disinilah kita hidup dan disinilah kita akan mati. Maka sudah seharusnya kita memakmurkan bumi Allah, menjaga bersosialnya, menjaga lingkungannya, menjaga dan meningkatkan keharmonisan dalam kehidupan berdunia sebagai tatanan lahiriyah berdunia”
“Orientasikan kehidupan berdunia untuk keselamatan dengan perilaku syukur. Untuk tidak dalam sifat watak dan perilaku kekufuran. Mudah mengkufurkan orang lain namun kafirnya diri sering dilupakan”
“Kafir diri adalah jumud, ta’asub, fanatik, beku, keras kepala, merasa diri paling benar, merasa diri paling suci merasa cukup”

“Adzan adalah seruan yang sangat kuat mengenai keberadaan Tuhanmu, atas adanya sang penyeru yang menyerukan, maka membukalah, terbukalah, terimalah dengan terbuka dan lapang dada, nyegoro, supaya menjadi hamba-hamba yang bersyukur”


“Maka ta-a-dzdzana rabbukum adalah penerimaan “seruan” adzan adalah seruan yang kuat dari Tuhanmu, ta’-nya adalah karena tuhan tidak menampak dimuka bumi maka membuat utusan untuk menjadi penyeru dengan seidzin Allah menyerukan mengenai kebenaran Risalah Rasul  dari Tuhanmu, supya Tuhan Yang Allah AsmaNya dikenani atau diketahui Al-GhaybNya keberadaanNya yang Ghayb itu, supaya dapat di-ingat-ingat dalam keadaan apa saja. Sehingga apapun yang dilakukan menjadi tidak sia-sia, menjadi ada nilainya bahkan, ditambah-tambah anugerah-Nya”.

Untuk lebih jelas dan lengkapnya, silakan klik tautan YouTube dibawah ini :

“SYUKUR MENERIMA SERUAN SANG PENYERU”

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

Popular Posts