DAN DIALAH YANG TELAH MENCIPTAKAN BAGI KAMU SEKALIAN, PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI. AMAT SEDIKITLAH KAMU BERSYUKUR (23. AL-MUKMINUUN 78).
DAN DIALAH YANG MENCIPTAKAN SERTA MENGEMBANG BIAKKAN KAMU DI BUMI INI DAN KEPADA-NYA-LAH KAMU AKAN DIHIMPUNKAN (23. AL-MUKMINUUN 79).
AS-SAM’A ITU ADALAH MENDENGAR, MENYIMAK, MENELA’AH ATAS APA YANG DIDENGAR ALAT PENDENGAR YAKNI TELINGA. ABSHORO ITU ADALAH MELIHAT, MEMPERHATIKAN, MENCERMATI ATAS APA YANG DILIHAT OLEH MATA
KEDUANYA DIFUNGSIKAN ATAS KEHENDAK SANG PEMILIK YANG MENJADIKAN ADANYA TELINGA DAN MATA
“AFIDAH ITU ADALAH MENELAAH ATAS APA YANG DIDENGAR DAN APA YANG DILIHAT DEMI KEMANFAATAN, DALAM PERILAKU KESELAMATAN, SETELAH DARI PERILAKU ASSAM’A DAN ABSHORO MAKA DIRANGKAI DALAM AKAL PIKIRAN YANG BERTAFAKKUR, ATAS FAIDAH MANFAAT KEHIDUPAN DEMI KESELAMATAN LAHIR DAN BATIN, DENGAN KEWASPADAAN ATAS TERLIBAT DAN MENYUSUPNYA NAFSU KEPENTINGAN EGO KEAKUAN DIRI, GOLONGAN, KELOMPOK, PARTAI”
“JADI AF’IDAH ADALAH KEJERNIHAN SUPAYA TIDAK TERKOTORI OLEH KEPENTINGAN NAFSU SAHWA, EGO KEAKUAN DEMI KEBAHAGIAAN DAN KETENTRAMAN, KARENA PASTI DIHIMPUNKAN OLEH ALLAH”
“SYUKUR KEPADA ALLAH PENEMPATANNYA BUKAN SEMAKNA DENGAN RASA TERIMAKASIH PADA SAAT KITA DIBERI HADIAH OLEH SESEORANG YANG NGASIH HADIAH KEMUDIAN BERTERIMAKASIH..SELESAI. NAMUN SYUKUR KITA KEPADA ALLAH ITU MELEKAT, DALAM KESADARAN JIWA BAHWA KITA INI “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH” TIDAK ADA DAYA DAN KEKUATAN KECUALI DAYA DAN KEKUATAN ALLAH. KITA SADAR BAHWA KITA SEBAGAI MANUSIA TIDAK BISA APA-APA DAN TIDAK ADA APA-APANYA, BUKTINYA SAAT KITA MATI SEBAGAI SEONGGOK DAGING TANPA NYAWA, KITA NYATA TIDAK BISA APA-APA. AREP DI DUSI APA TIDAK DIAM, APA AKAN DIBAKAR ATAU DIBUANG KE LAUT JUGA DIAM.... TIDAK ADA MAYAT YANG PROTES”
“KEBANYAKAN MANUSIA TELAH GAGAL MENGENAL DIRINYA SENDIRI, SEHINGGA KEBANYAKAN DIRI ADALAH DIRI YANG BUTA DENGAN DIRINYA. ALHASIL BANYAK AKAR MENGINGINKAN MENJADI DAUN, DAN BANYAK DAUN YANG MENGINGINKAN MENJADI AKAR.” BANYAK ASAL TIDAK MENGETAHUI USULNYA DAN BANYAK USUL TIDAK MENGETAHUI ASALNYA, DAN BANYAK USUL YANG ASAL-ASALAN. DAN BANYAK ORANG YANG BANGGA DAN MENGAGUNGKAN ASALNYA SEHINGGA MERASA PUNYA HAK UNTUK MENJADI USUL MENGENAI ASAL ASUL”
“JEMBATAN UNTUK MEWUJUDKAN KEBAHAGIAAN YANG SESUNGGUHNYA DAN JIKA SEWAKTU-WAKTU MASA PAKAI JASAD HABIS ADALAH MENGETAHUI PINTUNYA MATI, YAKNI MENGETAHUI DAN MENGENALI KEBERADAAN TUHAN DALAM IKATAN PESAKSIAN. JEMBATAN MENGENAL TUHANNYA ADALAH MENGENALI HAKEKAT JATI FITRAH MANUSIANYA, SUPAYA MENGENAL HAKEKAT KEHIDUPAN, JEMBATAN MENGENAL HAKEKAT KEHIDUPAN ADALAH MENGENAL MENGENAL DIRI DENGAN MEMPOSISI MENJADI HAMBA YANG PANDAI BERSYUKUR”
DAN ALLAH MENGELUARKAN KAMU DARI PERUT IBUMU DALAM KEADAAN TIDAK MENGETAHUI SESUATUPUN, DAN DIA MEMBERI KAMU PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI, AGAR KAMU BERSYUKUR (16. AN-NAHL: 78)
“PERILAKU SYUKUR DAN BUKTI BERSHOLAWAT: “DALAM PERILAKU MEMBUKA, TERBUKA, LAPANG DADA, NYEGORO, SALING TOLONG MENOLONG, SALING MEMAKLUMI, SALING MEMBANTU, MEMBANGUN KEMASLAHATAN, MEMAKMURKAN BUMI MILIK ALLAH, MEMBANGUN, MENGEMBANGAKAN SIFAT, WATAK, DAN PERILAKU RESPON, TANGGAP DAN PEDULI SEHARUSNYA, TIDAK TERHALANGI OLEH PERBEDAAN APAPUN: PERBEDAAN FAHAM, PERBEDAAN SUKU DAN BAHASA, PERBEDAAN ADAT ISTIADAT, PERBEDAAN KEYAKINAN BAHKAN PERBEDAAN AGAMA”.
Informasi lebih jelas dan lengkapnya, silakan klik tautan YouTube dibawah ini:
DAN DIALAH YANG MENCIPTAKAN SERTA MENGEMBANG BIAKKAN KAMU DI BUMI INI DAN KEPADA-NYA-LAH KAMU AKAN DIHIMPUNKAN (23. AL-MUKMINUUN 79).
AS-SAM’A ITU ADALAH MENDENGAR, MENYIMAK, MENELA’AH ATAS APA YANG DIDENGAR ALAT PENDENGAR YAKNI TELINGA. ABSHORO ITU ADALAH MELIHAT, MEMPERHATIKAN, MENCERMATI ATAS APA YANG DILIHAT OLEH MATA
KEDUANYA DIFUNGSIKAN ATAS KEHENDAK SANG PEMILIK YANG MENJADIKAN ADANYA TELINGA DAN MATA
“AFIDAH ITU ADALAH MENELAAH ATAS APA YANG DIDENGAR DAN APA YANG DILIHAT DEMI KEMANFAATAN, DALAM PERILAKU KESELAMATAN, SETELAH DARI PERILAKU ASSAM’A DAN ABSHORO MAKA DIRANGKAI DALAM AKAL PIKIRAN YANG BERTAFAKKUR, ATAS FAIDAH MANFAAT KEHIDUPAN DEMI KESELAMATAN LAHIR DAN BATIN, DENGAN KEWASPADAAN ATAS TERLIBAT DAN MENYUSUPNYA NAFSU KEPENTINGAN EGO KEAKUAN DIRI, GOLONGAN, KELOMPOK, PARTAI”
“JADI AF’IDAH ADALAH KEJERNIHAN SUPAYA TIDAK TERKOTORI OLEH KEPENTINGAN NAFSU SAHWA, EGO KEAKUAN DEMI KEBAHAGIAAN DAN KETENTRAMAN, KARENA PASTI DIHIMPUNKAN OLEH ALLAH”
“SYUKUR KEPADA ALLAH PENEMPATANNYA BUKAN SEMAKNA DENGAN RASA TERIMAKASIH PADA SAAT KITA DIBERI HADIAH OLEH SESEORANG YANG NGASIH HADIAH KEMUDIAN BERTERIMAKASIH..SELESAI. NAMUN SYUKUR KITA KEPADA ALLAH ITU MELEKAT, DALAM KESADARAN JIWA BAHWA KITA INI “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH” TIDAK ADA DAYA DAN KEKUATAN KECUALI DAYA DAN KEKUATAN ALLAH. KITA SADAR BAHWA KITA SEBAGAI MANUSIA TIDAK BISA APA-APA DAN TIDAK ADA APA-APANYA, BUKTINYA SAAT KITA MATI SEBAGAI SEONGGOK DAGING TANPA NYAWA, KITA NYATA TIDAK BISA APA-APA. AREP DI DUSI APA TIDAK DIAM, APA AKAN DIBAKAR ATAU DIBUANG KE LAUT JUGA DIAM.... TIDAK ADA MAYAT YANG PROTES”
“KEBANYAKAN MANUSIA TELAH GAGAL MENGENAL DIRINYA SENDIRI, SEHINGGA KEBANYAKAN DIRI ADALAH DIRI YANG BUTA DENGAN DIRINYA. ALHASIL BANYAK AKAR MENGINGINKAN MENJADI DAUN, DAN BANYAK DAUN YANG MENGINGINKAN MENJADI AKAR.” BANYAK ASAL TIDAK MENGETAHUI USULNYA DAN BANYAK USUL TIDAK MENGETAHUI ASALNYA, DAN BANYAK USUL YANG ASAL-ASALAN. DAN BANYAK ORANG YANG BANGGA DAN MENGAGUNGKAN ASALNYA SEHINGGA MERASA PUNYA HAK UNTUK MENJADI USUL MENGENAI ASAL ASUL”
“JEMBATAN UNTUK MEWUJUDKAN KEBAHAGIAAN YANG SESUNGGUHNYA DAN JIKA SEWAKTU-WAKTU MASA PAKAI JASAD HABIS ADALAH MENGETAHUI PINTUNYA MATI, YAKNI MENGETAHUI DAN MENGENALI KEBERADAAN TUHAN DALAM IKATAN PESAKSIAN. JEMBATAN MENGENAL TUHANNYA ADALAH MENGENALI HAKEKAT JATI FITRAH MANUSIANYA, SUPAYA MENGENAL HAKEKAT KEHIDUPAN, JEMBATAN MENGENAL HAKEKAT KEHIDUPAN ADALAH MENGENAL MENGENAL DIRI DENGAN MEMPOSISI MENJADI HAMBA YANG PANDAI BERSYUKUR”
DAN ALLAH MENGELUARKAN KAMU DARI PERUT IBUMU DALAM KEADAAN TIDAK MENGETAHUI SESUATUPUN, DAN DIA MEMBERI KAMU PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI, AGAR KAMU BERSYUKUR (16. AN-NAHL: 78)
“PERILAKU SYUKUR DAN BUKTI BERSHOLAWAT: “DALAM PERILAKU MEMBUKA, TERBUKA, LAPANG DADA, NYEGORO, SALING TOLONG MENOLONG, SALING MEMAKLUMI, SALING MEMBANTU, MEMBANGUN KEMASLAHATAN, MEMAKMURKAN BUMI MILIK ALLAH, MEMBANGUN, MENGEMBANGAKAN SIFAT, WATAK, DAN PERILAKU RESPON, TANGGAP DAN PEDULI SEHARUSNYA, TIDAK TERHALANGI OLEH PERBEDAAN APAPUN: PERBEDAAN FAHAM, PERBEDAAN SUKU DAN BAHASA, PERBEDAAN ADAT ISTIADAT, PERBEDAAN KEYAKINAN BAHKAN PERBEDAAN AGAMA”.
Informasi lebih jelas dan lengkapnya, silakan klik tautan YouTube dibawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar