2. "SYUKUR ADALAH KUNCI IBADAH”

“PERILAKU SYUKUR DAN BUKTI : “DALAM PERILAKU MEMBUKA, TERBUKA, LAPANG DADA, NYEGORO, SALING TOLONG MENOLONG, SALING MEMAKLUMI, SALING MEMBANTU, MEMBANGUN KEMASLAHATAN, MEMAKMURKAN BUMI MILIK ALLAH, MEMBANGUN, MENGEMBANGAKAN SIFAT, WATAK, DAN PERILAKU RESPON, TANGGAP DAN PEDULI  SEHARUSNYA, TIDAK TERHALANGI OLEH PERBEDAAN APAPUN: PERBEDAAN FAHAM, PERBEDAAN SUKU DAN BAHASA, PERBEDAAN ADAT ISTIADAT, PERBEDAAN KEYAKINAN BAHKAN PERBEDAAN AGAMA”.

“MENYEMBAHLAH DAN MENGHAMBALAH HINGGA TUHAN YANG KAMU SEMBAH DAN TUHAN YANG KAMU HAMBAI SENYATANYA (DALAM PERSAKSIAN RASA HATI NURANI) HADIR SEYAKINNYA DIDALAM HATI (NURANIMU)”

“SYUKUR BUKAN PERKARA PERUT. ORANG YANG BERSYUKUR BUKAN DITUNJUKKAN DENGAN SEKEDAR KALIMAT ALHAMDULILLAH, BESARNYA RASA SYUKUR BUKAN SEKEDAR DITUNJUKKAN BESARNYA HEWAN SEMBELIHAN”
“SYUKUR ITU BUKAN SEKEDAR PEKERJAAN LAHIRIYAH, SYUKUR BUKAN SEKEDAR PEKERJAAN LESAN, SYUKUR BUKAN PEKERJAAN PENCITRAAN, SEBAB YANG TAMPAK LAHIR ITU HANYA REFLEKSI YANG BATINIYAH. KALAU SESEORANG BERSALAMAN BERJABAT TANGAN NAMUN HATINYA MENGANCAM, DENDAM, MARAH MAKA INI PERILAKU MUNAFIK MAKA JUGA DIANCAM OLEH ALLAH”
“KALAU KITO BERPIKIR JERNIH DAN MURNI TANPA KEPENTINGAN EGO KEAKUAN NAFSU, MAKA KITA AKAN MELIHAT KEBENARANNYA...... KALAU KITO BERSALAMAN BERJABAT TANGAN...TENTU BUKAN SEKEDAR  SECARA SYAREAT LAHIRIYAHNYA”

“SETIAP ADANYA UTUSAN ALLAH ADALAH UNTUK MENGELUARKAN DARI KEGELAPAN HATI. BUKAN GELAPNYA HARI DIMALAM HARI TANPA LAMPU PENERANG YANG DITANGKAP SAMA MATA KEPALA. DHULUMAAT ADALAH HATI YANG TIDAK ATAU BELUM MENGENALI CAHAYA ILAAHI, CAHAYA TERPUJINYA DIRI TUHAN. CAHAYA YANG AKAN MEMBUKA NILAI DAN MAKNA HIDUP, UNTUK APA KITA DILAHIRKAN BERADA DI DUNIA INI, KENAPA DAN BAGAIMANA KEHIDUPAN INI MESTINYA DIJALANI, DAN BAGAIMANA SESUNGGUHNYA KEHIDUPAN SETELAH MASA PAKAI JASAD HABIS. MENGENAI HAKEKAT KEHIDUPAN. PARA UTUSAN DI UTUS DENGAN MEMBAWA RISALAH KERASULAN YANG MEMBUKA HAKEKAT HIDUP, SUPAYA DIDALAN JALAN SIRATAL MUSTAQIM, DENGAN CAHAYA “MENGANAI HAKEKAT DIRI” DITUNJUKKAN MENGENAI HAKEKAT MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA DENGAN SUNGGUH BAHWA ADANYA “FITRAH” YANG HAKEKAT FITRAH MANUSIA DARI FITRAH ALLAH SENDIRI. JADI PARA UTUSAN INI MEMBUKA HAKEKAT INTI FITRAH MANUSIA SUPAYA DEKENALI KEMANUSIAANNYA. SIAPA YANG MENGENALI HAKEKAT FITRAH MANUSIANYA, MAKA MENGETAHUI TUHANNYA”

“DENGAN CAHAYA NUR-MUHAMMAD CAHAYA TERPUJINYA DIRI TUHAN INILAH SUPAYA BERADA DIDALAM HARI-HARI ALLAH, “BIAYYAMILLAHI”  DAN APAPUN YANG DILAKUKAN, APAPUN YANG DIKERJAKAN SEBAGAI APAPUN DALAM PROFESINYA PADA SEMUA PERBUATAN YANG BAIK YANG DILAKUKAN SEBAGAI APAPUN DITANGKAP SEMUANYA SEBAGAI AYAT-AYAT ALLAH, BAGI YANG MEREKA YANG SABAR ARTINYA MAU MEMAKSA JIWARAGANYA DENGAN KESUNGGUHANNYA UNTUK MENUNDUKKAN NAFSU EGO KEAKUANNYA DAN BAGI MEREKA YANG PANDAI BERSYUKUR ARTINYA MEREKA YANG LAPANG DADA, TERBUKA DAN WASPADA TERHADAP NAFSU KEPENTINGAN SYAITONI DAN NAFSU KEPENTINGAN EGO KEAKUAN DIRI DAN GOLONGANNYA SERTA KELOMPOKNYA MAKA AYAT-AYAT BACAANNYA ADALAH SELUAS LANGIT DAN BUMI, DIPANDANG SEBAGAI AYAT-AYAT YANG MESTI DIBACA, UNTUK MENINGKATKAN KEIMANANNYA, MENINGKATKAN KEDEKATAN DENGAN DIRINYA TUHAN, UNTUK MENGENALI KEBERADAANNYA DAN AKHIRNYA AKAN MENCARI KEBENARAN ADANYA SANG PENYERU YANG AKAN MENUNJUKKAN KEBERADAAN TUHANNYA, SUPAYA TUHAN YANG ALLAH NAMANYA DIKENALI TIDAK BERHENTI PADA NAMA-NAMANYA”

“(AHADIYAH DIRI DZATULLAH YANG ALLAH NAMANYA, YANG WAJIB WUJUDNYA DAN DIA MUTLAK KEBERADAANNYA; TEMPAT ASAL-USUL SEGALA SESUATU, DAN TEMPAT KEMBALI SEGALA SESUATU, YANG DIDALAM KEHIDUPAN BERDUNIA INI ADALAH PROSES “SUBHANAKA” MEMAHASUCIKAN KEBERADAAN DIA, SEHINGGA TIDAK ADA SESUATUPUN YANG DITETAPKAN DIDALAM HATI NURANI SEBAGAI TEMPAT TUJUAN, TEMPAT MEMOHON, TEMPAT KEMBALI, KECUALI YANG DITETAPKAN ADANYA DIDALAM HATI ADALAH HUWA, DIA YANG EMPUNYA NAMA ALLAH YANG AHADAYAH”

“KEBERADAAN RASUL SEBAGAI PEMBAWA RISALAH RASUL YANG “WA MAA HUWA ‘ALAAL GHAYBI BI DHONIINL” (81. AT-TQWIIR; 24) DAN TIDAKLAH DIA MENGENAI AL-GHAYBNYA ITU  KIKIR (UNTUK MENJELASKAN MENGENAI KEBERADAAN AHADIYAH ALLAH YANG AL-GHAYB ITU), RISALAH YANG MEMBUKA ALKITAB, AL-HIKMAH DAN ANNUBUWAH). KAMI MENURUNKAN KITAB (YANG MENJELASKAN MENGENAI HUWA, DIA KEPADAMU (KAMUNYA MILIK NABI MUHAMAAD SAW SEMASA BELIAU SUGENG) SUPAYA KAMU MENGELUARKAN MANUSIA DARI KEGELAPAN KEPADA CAHAYA-NYA. DENGAN SE-IDZIN TUHAN MEREKA KEPADA JALAN YANG MAHA KUASA DAN MAHA TERPUJI (SUPAYA DIKENALI JALAN ITU ITU TIDAK DENGAN KERAGUAN)”….CELAKALAH BAGI MEREKA…ADAB YG PEDIH….KAFIR…DISESAT..NAFSU..ORIENTASI JABATAN..NAFSU..


Informasi lebih jelas dan lengkap, silakan klik tautan YouTube dibawah ini :

“SYUKUR ADALAH KUNCI IBADAH”

Share: